Cara Mudah Memahami Rasio Keuangan Perusahaan Sebelum Beli Saham

Share this:

Investasi menjadi salah satu cara untuk mengamankan masa depan keuangan. Tanpa ilmu dan pengetahuan yang cukup, investasi tidak akan berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil maksimal. Misalnya investasi saham. Tentu bukan hanya berdasarkan ikut-ikutan saja kamu membeli saham sebuah perusahaan. Namun perlu melakukan analisa secara teknikal maupun fundamental, seperti membaca laporan keuangan, mencari tahu rekam jejak dan kredbilitas pemilik perusahaan, sampai menganalisa pergerakan harga sahamnya dari waktu ke waktu.

Ini semua dapat dipelajari meskipun kamu seorang investor pemula. Salah satunya mengenai rasio keuangan perusahaan. Rasio keuangan tersebut dapat menjadi dasar atau pertimbangan kamu dalam berinvestasi. Rasio keuangan adalah sebuah analisis yang menggunakan data laporan keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Baca Juga:

Rasio Price To Book Value (PBV) Dalam Dunia Investasi

Berikut 4 rasio keuangan yang wajib dipahami investor ketika berinvestasi, seperti dikutip dari laman Tokio Marine:

1. Pertumbuhan pendapatan

Nilai pertama yang perlu diteliti adalah pertumbuhan pendapatan perusahaan. Pendapatan perusahaan per tahun harus tumbuh dengan baik dalam 3-5 tahun terakhir. Pertumbuhan pendapatan yang bagus adalah rata-rata 5% per tahun dalam 5 tahun terakhir. Investor harus membaca laporan tahunan perusahaan dan industri, atau publikasi di media umum. Tujuannya untuk mengetahui latar belakang perusahaan dan industri lebih jauh sebelum dapat memperkirakan potensi pendapatannya di tahun-tahun ke depan berdasarkan data yang ada.

2. Net profit margin

Rasio selanjutnya yang harus diteliti adalah net profit margin (NPM) perusahaan tersebut. Net profit margin adalah persentase pendapatan yang tersisa setelah pendapatan total dikurangi dengan biaya operasional, bunga, pajak, dan dividen saham preferen. Sebagai panduan pasar, net profit margin 10% dan lebih dianggap sehat. Ingatlah bahwa, bergantung pada industri masing-masing, net profit margin perusahaan yang patut dipertimbangkan dalam berinvestasi sebaiknya di atas 7%.

3. Return on equity

Return on equity (ROE) adalah perbandingan jumlah laba yang dapat dihasilkan perusahaan dari jumlah modal yang diberikan oleh pemegang saham. Pada dasarnya, rasio ini mengukur profitabilitas perusahaan dengan menunjukkan berapa besar laba yang dihasilkan perusahaan dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang sahamnya. Semakin besar ROE, semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh perusahaan tersebut. Sebagai panduan, perusahaan dengan rasio ROE di atas 15% dianggap memiliki kinerja yang kuat.

Bahasa sederhananya ROE adalah tingkat pengembalian investasi. Setiap keuntungan Rp 1.000, maka menghasilkan untung bersih minimal 15% atau lebih dalam setahun. ROE adalah indikator paling dasar dari analisis fundamental. Jika ROE-nya bagus, kemungkinan besar yang lain di laporan keuangan juga bagus. Tetapi kalau kurang dari 15%, artinya perusahaan itu tidak menguntungkan. Jadi, untuk apa sahamnya dibeli.

Contoh menghitung ROE:

  • Laba periode berjalan perusahaan Sido Muncul atau SIDO per 30 September 2020 = Rp 640,8 miliar (9 bulan)
  • Total ekuitas = Rp 3,3 triliun
  • Jadikan laba periode berjalan 1 tahun = Rp 854,4 miliar
  • ROE= Rp 854,4 miliar : Rp 3,3 triliun x 100 = 25,8%
  • Artinya setiap investasi Rp 1.000 di SIDO, menghasilkan untung bersih setahun sekitar Rp 250.

4. Utang terhadap Modal

Rasio utang terhadap modal atau debt-to-equity ratio (DER) merupakan perbandingan relatif antara modal pemegang saham dan utang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Rasio ini diperoleh dengan membagi kewajiban total perusahaan dengan nilai yang diwakili oleh modal pemegang saham. Semakin rendah DER, berarti semakin sedikit utang yang ditanggung oleh perusahaan. Para investor sebaiknya mencari perusahaan dengan DER 0,5 berbanding 1 atau kurang. 

Hitung Rasio Keuangan dan Investasi dengan Bijak

Dalam menganalisa laporan keuangan bukan hanya melihat laba besar dan utang kecil saja. Lebih dari itu, pastikan kamu menghitung 4 komponen rasio keuangan tersebut sebelum berinvestasi, seperti membeli sahan sebuah perusahaan. Ini dilakukan agar kamu tidak salah dalam berinvestasi. Sebab, ada dana besar yang kamu pertaruhkan. Salah beli saham perusahaan, kamu akan menanggung kerugiannya. Pastinya investasi ingin untung, bukan buntung. Oleh karenanya, pelajari rasio keuangan agar kamu dapat berinvestasi dengan hasil yang maksimal.

Baca Juga:

Resiko Investasi Pasar Saham Yang Wajib Kamu Ketahui

Cukup sekian artikel dari kami, semoga bermanfaat. Apabila teman – teman masih bingung dan ingin bertanya, jangan ragu untuk hubungi Tim Trader Support kami:

Syarat dan ketentuan berlaku.

Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap  memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?

Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya

link :

  1. Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
  2. Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
  3. Instagram : @PelatihanProfitInternasional  
  4. Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
  5. Youtube : Pelatihan Profit Internasional

Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.

  • Untuk konsultasi online gratis
  • Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
  • Registrasi dan jadwal edukasi rutin
  • Whatsapp 0817-7234-5888
  • Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
  • Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini  

https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!

Share this:

Tinggalkan Balasan

Translate »